Jumat, 22 April 2011

KUMPULAN HADITS AKHIR ZAMAN

Kumpulan Hadits akhir zaman

Orang miskin akan bertambah jumlahnya.

(Amal ad-Din al-Qazwini, Mufid al-‘Ulum Ma-mubid alhumum)

 Kekayaan hanya dibagikan di kalangan orang-orang kaya saja, dengan tidak ada manfaatnya bagi orang-orang miskin.

(H.r. Tirmizi)

 Perzinaan akan lazim dilakukan secara terang terangan.

(H.r. Bukhari)

 Saat Akhir tidak akan tiba hingga mereka (orang orang jahat) berbuat zina di jalan-jalan (tempat lalu lintas umum).

(H.r. Ibnu Hibban dan Bazzar)

 Laki-laki akan meniru-niru perempuan; dan perempuan akan meniru-niru laki-laki.

(‘Allamah Jalaluddin Suyuthi, ad-Durr-Mantsur)

 Orang-orang akan memperturutkan hawa nafsunya dalam melakukan perbuatan homoseksual dan lesbianisme.

(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)

 Mendekati as-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan muncul suatu waktu di mana ilmu (agama) akan dicabut (lenyap) dan kebodohan menyebar di mana-mana …

(H.r. Bukhari)

 Akan tiba suatu masa pada umatku, tatkala tak ada yang tersisa dari al-Qur’an kecuali bentuk lahirnya, dan tak ada yang tersisa dari Islam kecuali namanya dan mereka akan menyebut diri mereka dengan nama ini walaupun mereka adalah orang-orang yang paling jauh darinya.

(Ibnu Babuya, Tsawab al-A‘mal)

 Akan tiba suatu masa pada umat ini tatkala orang-orang akan membaca al-Qur’an, namun al-Qur’an itu tidak akan jauh — menuju kalbu mereka, melainkan — sebatas (dari tenggorokan mereka).

(H.r. Bukhari)

 “Akan terjadi di mana ilmu tidak ada lagi.” (Ziyad) bertanya: “Ya Rasulullah, bagaimana ilmu akan lenyap padahal kami masih membaca al-Qur’an dan mengajarkan bacaannya kepada anak-anak kami, dan anak-anak kami pun akan mengajarkannya kepada anak-anak mereka hingga Hari Kebangkitan?” Beliau saw. bersabda: “Ziyad, tidakkah orang-orang Yahudi dan Nasrani membaca Taurat dan Injil namun tidak berbuat sesuai dengan apa yang terkandung di dalamnya?”

(H.r. Ahmad, Ibnu Majah, Tirmizi)

 Sungguh, kalian akan mengikuti jejak-jejak, dari umat-umat sebelum kalian, sehasta demi sehasta, sedepa demi sedepa sehingga bila mereka memasuki lubang biawak pun, kalian juga akan mengikuti mereka,” Kami (para Sahabat) berkata, “Ya Rasulullah, apakah yang engkau maksud adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi?”

(H.r. Bukhari)



Sebelum Hari Kiamat akan ada huru hara bagaikan bagian-bagian dari suatu malam yang gelap gulita.

(H.r. Abu Dawud)



 Sebelum Hari Kiamat akan terjadi huru hara bagaikan bagian-bagian malam yang kelam di mana seorang laki-laki pada pagi harinya masih beriman dan pada sore harinya menjadi kafir, atau sore harinya masih beriman dan pagi harinya kafir.

(H.r. Abu Dawud)

 Akan tiba suatu saat di mana seorang laki-laki tidak peduli lagi tentang bagaimana caranya dia memperoleh sesuatu, entah itu dengan cara halal ataukah haram.

(H.r. Bukhari)

 Serigala-serigala akan memberikan petunjuk dan arahan pada Akhir Zaman. Hendaknya mereka yang menjumpai saat itu berlindung kepada Allah dari kejahatan mereka. Mereka adalah seburuk-buruk manusia. Kemunafikan akan merajalela, dan tak seorang pun yang merasa malu dengannya dan perwujudannya.

(H.r. Tirmizi, Nawadir al-Ushul)

 Akan tampak pada masa akhir nanti orang-orang yang akan memperoleh keuntungan duniawi dengan menggunakan agama.

(H.r. Tirmizi)

 Rasulullah saw. bersabda, “Pada Akhir Zaman akan muncul orang-orang yang tidak segan-segan menggunakan agama demi tujuan-tujuan duniawi dan mengenakan shuf (pakaian dari bahan bulu domba) di depan umum untuk memperlihatkan kesahajaan. Lidah mereka lebih manis daripada gula, tetapi hati mereka adalah hati serigala.”

(H.r. Tirmizi)





 Pada Akhir Zaman di kalangan orang-orang beriman, orang-orang, yang menghias masjid-masjid namun hati mereka sendiri dibiarkan berada dalam puing-puing, yang tidak merawat agama mereka sebagaimana halnya mereka begitu pedulinya terhadap pakaian mereka, yang mengabaikan kewajiban-kewajiban agama mereka demi kepentingan duniawi mereka, akan bertambah banyak jumlahnya.

(H.r. Bukhari dan Muslim)

 Hari Kiamat tidak akan tiba hingga yang tersisa adalah orang-orang yang tidak menyadari kebaikan ataupun tak pernah mencegah kemungkaran.

(H.r. Ahmad)

 Menjelang as-Sa‘ah (Hari Kiamat), amal saleh makin sedikit.

(H.r. Bukhari)

 As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala suara suara ditinggikan di dalam masjid-masjid.

(H.r. Tirmizi)

 As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala para penguasa adalah penindas.

(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)

 Akan datang suatu masa pada umatku di mana ... masjid-masjid akan dipenuhi manusia namun kosong dari hidayah yang benar. (Ibnu Babuya, Tsawab al-A‘mal)

 Akan datang suatu masa di mana orang-orang munafik akan hidup secara diam-diam di tengahtengah kalian, dan orang-orang yang beriman akan berusaha menjalankan agama mereka secara rahasia di tengah-tengah orang-orang lainnya.

(H.r. Bukhari dan Muslim)

 Akan datang suatu masa di mana orang-orang menjadikan masjid sebagai tempat pertemuan.

(Diriwayatkan oleh Hasan r.a.)

 Siapa saja yang membaca al-Qur’an maka mintalah (ganjarannya) kepada Allah. Karena pada saat-saat terakhir nanti akan banyak orang yang membaca al-Qur’an dan meminta upah darinya kepada orang lain.

(H.r. Tirmizi)

 Manakala al-Qur’an dibaca seperti sedang menyanyikan sebuah lagu, dan manakala seseorang dimuliakan karena membaca, dengan demikian, walaupun dia bukan orang alim (berilmu)…

(Ath-Thabarani, Al-Kabir)

 Hari Kiamat akan tiba manakala orang-orang percaya kepada bintang-bintang dan menolak al-Qadar (takdir Allah).

(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)

 ak disangsikan, akan tiba suatu masa pada manusia di mana tak seorang pun akan selamat dari riba. Apabila seseorang dapat menghindarkan diri agar tak terlibat secara langsung, namun dia tidak akan lolos dari asap-asap (akibat-akibat)nya … Akibatakibatnya ini bagaimanapun akan mengenainya.

(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.)

Akan tiba suatu masa di mana orang-orang kaya akan pergi haji untuk bertamasya, orang yang berpunya untuk kepentingan bisnis, orang bijak untuk pamer dan orang miskin untuk mengemis.

(Diriwayatkan oleh Anas r.a.)

 Akan ada tahun-tahun penipuan, di mana orang-orang yang memiliki amanah tidak akan dipercayai sedangkan orang yang pembohong akan dipercaya.

(Ibnu Katsir)

 Akan tiba tahun-tahun terjadinya kebingungan. Orang-orang akan mempercayai seorang pembohong, dan tidak percaya kepada orang yang berkata jujur. Orang-orang tidak akan mempercayai seorang yang memiliki sifat amanah, dan mempercayai orang yang memiliki sifat khianat.

(H.r. Ahmad)

 Hari Pengadilan tidak akan tiba hingga orang-orang yang paling rendah adalah orang-orang yang paling berbahagia.

(H.r. Tirmizi)

 Pada Akhir Zaman, orang-orang akan menjalankan perniagaan mereka namun hampir tak ada seorang pun yang dapat dipercaya.

(H.r. Bukhari dan Muslim)

 Sungguh, ketika tiba Saat Terakhir, akan terdapat… kesaksian palsu dan penggelapan bukti-bukti.

(H.r. Ahmad dan Hakim) .

 Sebelum tibanya as-Sa‘ah (Hari Kiamat), akan ada salam khusus bagi orang-orang yang diistimewakan.

(H.r. Ahmad)

 Tidak akan ada Pengadilan hingga salam tidak diberikan kepada orang-orang namun hanya kepada orang-orang tertentu saja.

(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)

 Seseorang tidak lagi memiliki ikatan kasih sayang dengan ibunya, dan mengusir ayahnya jauh-jauh …

(H.r. Tirmizi)

 Pertama-tama akan ada keributan pada diri sese-orang mengenai keluarganya, harta bendanya, diri nya sendiri, anak-anaknya, tetangga-tetangganya.

(H.r. Bukhari dan Muslim)

 Manakala yang tua tidak mengasihi yang muda, manakala yang muda tidak menghormati yang tua … tatkala anak-anak jadi pemarah … maka Pengadilan sudah sangat dekat.

(Diriwayatkan oleh Umar r.a.)

 Perceraian akan menjadi peristiwa sehari-hari.

(‘Allamah Safarini, Ahwal Yaum al-Qiyamah)

Akan terdapat banyak sekali anak-anak yang lahir dari perzinaan.

(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)

 Kepicikan dan keserakahan akan berlipat ganda.

(H.r. Muslim dan Ibnu Majah)

 Pada saat itu, orang-orang akan menjual agamanya demi secuil benda-benda duniawi.

(H.r. Ahmad)

Pada Hari Akhir, akan ada orang-orang yang ketika bertemu mereka saling mengutuk dan mencela, bukannya saling memberi salam.

(‘Allamah Jalaluddin Suyuthi, Durar-Mantsur)

 Akan ada banyak sekali tukang kritik, al-qashshash (tukang cerita), yang suka melakukan ghibah (membicarakan kejelekan seseorang dari belakang), dan tukang ejek di tengah masyarakat.

(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)

 Ketika Pengadilan makin dekat ... orang-orang yang paling dihormati pada zaman itu adalah para penjilat dan orang-orang yang suka mencari muka.

(H.r. Bukhari dan Muslim)

 Saat Akhir tidak akan tiba hingga munculnya orang-orang yang mencari nafkah dengan lidah mereka sebagaimana halnya sapi makan dengan lidahnya.

(H.r. Tirmizi).

 Penipuan dan kecurangan akan menjadi hal yang lazim.

(‘Allamah Safarini, Ahwal Yaum al-Qiyamah)

 Penyuapan akan disebut hadiah, dan akan dianggap halal.

(Amal ad-Din al-Qazwini, Mufid al-‘Ulum wa-Mubid al-Humum)

 Kemampuan baca tulis akan meningkat — tatkala Pengadilan semakin dekat.

(Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)

 Tidak akan ada [Hari] Pengadilan — hingga gedunggedung yang sangat tinggi dibangun.

(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah)

 As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tidak akan tiba hingga manusia berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.

(H.r. Bukhari)

 Hari Akhir tidak akan tiba hingga ... waktu berjalan dengan cepatnya.

(H.r. Bukhari)

 Jarak-jarak yang sangat jauh akan dilintasi dengan waktu singkat.

(H.r. Ahmad, Musnad)

 Saat Akhir tidak akan tiba sebelum waktu menyusut, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam, dan sejam bagaikan nyala lilin.

(H.r. Tirmizi)

 Hari Akhir tak akan tiba sebelum seseorang berbicara dengan gagang cambuknya.

(H.r. Tirmizi)

 Tak ada Hari Pengadilan ... hingga seseorang berbicara dengan suaranya sendiri.

(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)

 Tanda hari itu: Sebuah tangan akan menjulur dari langit, dan orang-orang akan menyaksikannya.

(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar

 Suara ini akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan setiap suku bangsa akan mendengarnya dalam bahasa mereka.

(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)

 Saat Terakhir tak akan tiba sebelum muncul 30 Dajjal (para pendusta), yang masing-masing mengaku sebagai nabi Allah.
(HR. Abu Dawud)

Senin, 18 April 2011

Bagaimana apabila seseorang bermadzhab lebih dari satu atau berpindah madzhab??

Bagaimana apabila seseorang bermadzhab lebih dari satu atau berpindah madzhab??

Jawaban : 
Dalam kitab Qowaidul ahkam II/135.
Orang2 awam dikecualikan dari orang yg mampu ber ijtihad, maka tugas mereka adalah taqlid kerana mereka tidak mampu mengetahui hukum dengan jalan ijtihad, berbeda dengan seorang mujtahid, yg memang memiliki kemampuan analisis untuk melahirkan satu hukum, orang yg taqlid pada satu imam (dalam satu masalah) kemudian dia ingin taqlid kepada imam yg lain, apa boleh demikian?
Dalam hal ini terdapat dua khilaf. Dan yg terpilih adalah melakukan pemilihan (tafsil) yakni,
1.Jika mahzab tempat dia hendak pindah itu termasuk mahzab yg menolak hukum dalam masalah itu, maka tidaklah boleh pindah kepada hukum yg menolak tersebut karena penolakan itu pastilah disebabkan oleh kebatalannya.
2.Jika dua mahzab itu berdekatan(keputusan hukumnya dalam masalah itu), maka boleh taqlid dan boleh berpindah2,
Hal ini karena zaman sahabat hingga munculnya mahzab empat imam, kaum muslim senantiasa bertaqlid kepada setiap ulama yg mereka temui, dan sikap mereka yg seperti itu tidak pernah di ingkari oleh seseorang yg patut dijadikan panutan,

Dan keterangan selanjutnya izzuddin bin abdussalam menetapkan bahwa orang yg taqlid itu harus menetapi satu imam tertentu. Tetapi membolehkan berpindah mahzab dan menyatakan berpindah mahzab adalah yg diperselisihkan hukumnya oleh para ulama, namun demikian beliau condong kepada pendapat yg membolehkan pindah mahzab dengan syarat tertentu.

Sabtu, 09 April 2011

KEISTIMEWAAN ORANG ISLAM

keistimewaan orang islam dan keecerdasan orang islam
bahkan bangsa Eropa mengakui kalau mereka belajar dari orang islam.

Ga percaya?

Check this out Guy’s….

Tokoh-tokoh Muslim Beberapa Disiplin Ilmu.

I.ILMU KEDOKTERAN.

a. Al-Rozi ( Rhases, 865 – 925 M ), menulis sekitar 200 jilid buku yang paling terkenal berjudul Al-Hawi tentang ilmu kedokteran. Raja Charles I memerintahkan untuk menterjemahkan Al-Hawi ke dalam Bahasa latin pada tahun 1279 M dg judul Liber Continens ( buku yang dapat dipakai untuk seluruh benua ). Sampai tahun 1542 M Al Hawi masih diterjemahkan dalam bahasa-bahasa Eropa . Tulisan Al-Razi tentang campak ( gabak, measles ) dan cacar ( small pox ) diterjemahkan dalam bahasa Inggris sudah 40 kali cetak ulang sampai tahun 1866 M.

b. Ali Abbas ( wafat 944 M ), menulis encyeclopedia kedokteran dengan judul Al-Kitab Al-Maliki yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan judul The Whole medical art. Terjemahan bahasa latin dengan judul Liber Regius.

c. Ibnu Sina ( Avicenna, 980 – 1037 M ). Bukunya Al-Qonun fit Thib ( Canon of Medicine ) diterjemahkan dalam berbagai bahasa Eropa. Buku ini menjadi buku induk mahasiswa kedikteran waktu itu. Buku ini tak henti-hentinya dibaca, dipelajari, diterjemahkan, diterbitkan, didiskusikan sampai abad ke-18 M. Selama 4 abad, Alqonun fit Thib adalah text book dari ilmu kedokteran Eropa. Bahkan sampai tahun 1930 masih diterjemahkan dalam bahasa Inggris dalam bentuk fragmen-fragmen. Beliau mendapat julukan Father of Doctors. Donald Campbell mengatakan : “ Eropa pada abad pertengahan memandang ilmu pengobatan Arab dengan rasa takut bercampur hormat dan Cordova dipandang dengan rasa kagum oleh orang-orang Eropa yang terpelajar. Sampai akhir abad ke-16, rencana pengajaran dalam ilmu pengobatan pada universitas-universitas Eropa membutuhkan pengetahuan tentang Canon Avicema ( Alqonun fit Thib ) “.

d. Ali bin Isa ( Jesu Haly ). Bukunya tentang ophthalmology menjadi text book di fakultas-fakultas kedokteran Eropa sampai tahun 1900 M.

e. Al-Hasan Ibnu Haytam ( Al-Hazen, lahir 965 M ), ahli matematika dan fisika. Salah satu bukunya tentang optics, menjadi pedoman sarjana-sarjana Eropa, diantaranya adalah Roger Bacon dan Johan Kepler. Al-Hazen sudah membahas tentang lensa sspheris dan lensa cylinder, tentang dioptri, focus, magnify, inversi gambar, spectrum cahaya, tentang gerhana dan sebagainya dengan analisa dan uraian matematis yang akurat. Kacamata, lensa untuk microscope dan lensa telescope adalah hasil pemikiran Al-Hazen.

f. Ibnu Rusd ( avenrroes wafat 1198 M ). Ahli filsafat yang mengantarkan Eropa ke pintu gerbang Renaisance. Buku kedokterannya “ Kulliyat Fitthib “, diterjemahkan dalam bahasa Latin dengan judul Colliget dan dalam bahasa Inggris dengan judul General Rulles of Medicine.

Demikian pula sederet nama-nama penting, misalnya Al-Biruni, Ibnu Zuhr, Al-Baytar, Ali Ibnu Ridwan, Abul Cassis, Jabir dll.

Prof Charles Singer berkomentar : “ Ilmu anatomi dan ilmu kedokteran yang sebenarnya tidak ada. Ilmu mengenal penyakit, dipergunakan dengan cara yang bukan-bukan, dengan jengkalan jari. Orang hanya menggunakan tumbuh-2an dan menjadi tukang jual obat. Tahayul adalah masuk salah satu obat-obatan. Obat2-an terdiri dari kumpulan ramu-ramuan, diperkuat dengan mantera. Ilmu pengetahuan yang menjadi urat nadi ilmu pengobatan, sama sekali tidak ada. Ilmu kedokteran Eropa adalah pelajaran yang diperoleh dari orang Islam. “ *)

Dr. Max Mayerhof mengatakan : “ Kedokteran Islam dan Ilmu pengetahuan umumnya, menyinari matahari Hellenisme hingga pudar cahanya. Kemudian, ilmu Islam menjadi bulan di malam gelap Eropa abad pertengahan. Cahaaaya bulan ditaburi cahaya bintang dimalam gelap Eropa iiitu mengantar ke jalan Renaisance. Karena itulah Islam menjadi biang gerak besar, yang dipunyai Eropa sekarang. Dengan demikian, pantas kita menyatakan Islam harus tetap bersama kita.”*)

Rom Landau mengatakan : “ Sekolah-sekolah tinggi kedokteran yang terpenting di Eropa belum tentu dilahirkan, jika tidak karena dorongan ilmu pengetahuan Arab. Ketika sekolah-sekolah tinggi yang seperti itu didirikan di Paris ( 1110 M ), Bologna ( 1113 M ), Montpellier ( 1181 M ), Padua ( 1222 M ) dan Naples ( 1224 M ), rencana pengajarannya seluruhnya dikuasai oleh ilmu pengobatan Arab ( Muslim ) “.

II. ILMU MATEMATIKA

Bahkan ilmu Logaritma, Trigonometri, sinus co sinus dsb, itu juga temuan ilmuan Islam Brow…

a. Al-Khawarismi

Algorithm ( Logaritma ) adalah berasal dari Al-Khawarismi. Karangan Khawarismi dianggap dasar asasi bagi matematika yang kita kenal dewasa ini. Beliaulah yang menemukan aljabar. Kitabnya yang berjudul Hisabaljabarwal Muqabalah ( The Mathematic of integration and equation ) adalah buku pertama/tertua dibidang aljabar. Gerad of Cremona menterjemahkan buku ini dan memasukkan aljabar ke Eropa hingga menjadi referensi utama bidang aljabar pada universitas-universitas Eropa sampai abad XVI. Dia menemuka angka “nol” yang dengan angka itu matematika dan ilmu pengetahuan alam lainnya dimungkinkan untuk bergerak melaju dengan pesat. Tanpa angka nol, ilmu pengetahuan dan peradaban akan sangat sulit untuk maju. Dua setengah abad sesudah bangsa-bangsa Arab menggunakan angka nol, barulah bangsa-bangsa Barat menggunakannya.

b. AlBattani ( 858 – 929 M )

Beliau penemu “Trigonometri” Prof. Carra de Vaux menyatakan : “ Teori ini sudah lebih jauh dari apa yang didapat ahli bintang Yunani “*) . Teori Al-Battani-lah yang mengatarkan kita ke abad ilmu pengetahuan modern sekarang.

c. Abul Wafa ( 940 – 998 M )

Abul Wafa yang pertama menemukan rumus Sinus, Tangens, Cotangens, Secans dan Cosecans. Beliau menyempurnakan teori trigonometri dari Al-Battani.

Prof. Carra de Vaux menyatakan pula : “ Selama dua abad belakangan ini, bentuk akhir teori Abul Wafa telah kita peroleh. Dengan inilah kita sekarang membentuk peradaban kita. Pendapat-pendapat yang telah menciptakan dan membuat jalan baru ini, sebenarnyalah orang-orang yang mempunyai otak maha perkasa, baik dalam ilmu filsafat, pengetahuan umum, maupun dalam pengetahuan rohani dan ilmu alam “ .*).

Selain tiga tokoh peletak dasar –dasar matematika tersebut, perlu dicatat pula tokoh-tokoh lainnya, seperti : Omar al-Khayyam, Tsabit bin Qurro, Abu Jakfar al-Khurasani, Jaber, Al-Farghoni ( Al-Fraganus ), Banu Musa, Alzarkali ( Alzachel ), Nasiruddin Tusi dan lain-lain. Tokoh-tokoh ini selain sebagai para ahli pendahulu dibidang matematika, aljabar, trigonometry, geometry, ilmu ukur analitis dan sebagainya, merekapun ahli-ahli astronomi ( sebagian mempunyai observatorium sendiri ). Sebagai kesimpulan, Prof Carra de Vaux menyatakan : “ Sebenarnya, orang Islam telah memperoleh kemajuan pesat dalam lapangan ilmu pengetahuan. Mereka mengajar kita berhitung, sehingga kita dapat berhitung. Mereka mendapat ilmu aljabar dan ilmu pasti. Mereka memacu dan melanjutkannya, sehingga diperolehnya pula ilmu ukur analytic. Tidak ada pertikaian faham, merekalah pertama kali mendapat ilmu Planimetri dan trigonometry. Ilmu-ilmu ini belum pernah diketahui orang Yunani sebelumnya. “*)

*) Kultur Islam, cetakan I, 1964, oleh dr Oemar Amin Husin.

III. ILMU FILSAFAT

a. Ibnu Sina ( 980 – 1037 M )

Selain mendapat julukan father of doctors, beliau juga diakui sebagai seorang filsuf besar yang amat berpengaruh. Selain Al-qonum Fitthib yang sangat dikenal, karya tulis beliau yang berjudul : “ As-Syifaa “, merupakan encyclopedia besar tentang ilmu kedokteran, filsafat dan ilmu pasti. As-Sifaa terdiri dari 18 jilid dan masih dicetak di Leiden sampai tahun 1982 M. Pengaruh Ibnu Sina ( Avicenna ) sangat besar dikalangan para filsuf barat. Dante meletakkan Ibnu Sina sdi satu kedudukan antara Hipocrates dan Galenus. Scalinger berpendapat, bahwa Ibnu Sina adalah tandingan Galenus dalam ilmu kkedokteran dan melebihinya dalam ilmu filsafat.

“ Sejak awal abat 13, pengajaran di Universita Paris dipengaruhi oleh karya-karya filsafat yang baru ditemukan. Dari pihak gereja beberapa kali dilarang untuk membahas karya-karya Aristoteles ( yang diperkenalkan oleh filsif-filsuf Muslim ) dalam kuliah. Tapi larangan ini tidak dapat menghindarkan bahwa pengaruh Aristoteles dan filsuf Arab semakin bertambah. Perkembangan yang sama terdapat juga di Universitas Oxford “. Demikian Dr. Kees Bertens dalam “Ringkasan Sejarah Filsafat, yayasan Kanisius edisi II, 1979, hal. 33.

b. Al-Rusyd ( Averoes, benroyst, liverays, 1126 – 1198 )

Filsuf dan dokter kelahiran cordova ini nama lengkapnya adalah Abul Walid Muhammad bin Ahmad Ibnu Rusyd. Beliaulah penganalisa dan pengulas filsafat Aristoteles yang paling mendalam hingga dijuluki “Sang Komentator “. Komentar-2 nya sangat dihargai dalam dunia Skolastik dikemudian hari dan digunakan secara intensif.Oleh karenanya dalam dunia skolastik waktu abad pertengahan Ibnu Rusyd biasanya diberi gelar “ Sang Komentator “. Dr. Kees Bertens : “ Aliran filsafatnya yang disebut Averoisme telah mengantarkan Eropa ke pintu gernag Renaissance. Alam pikiran seluruh universitas di Eropa terpengaruh oleh Averoisme karena mmereka mempelajari filsafat Aristoteles atas dasar komentar, tafsiran dan analisa dari Ibnu Rusyd “. Dr Philips mengatakan : “ Barat bersandar dalam banyak keadaan kepada terjemahan Latin yang disalin dari bahasa Hebrew. Dan terjemahan inipun disalin pula dari ulasan bahasa Arab atas terjemahan yang ada, yang tadinya disalin pula dari bahasa Suryani. Salinan kedalam bahasa Suryani diambil dari bahasa Yunani. Tetapi sekalipun demikian, ahli filsafat Masehi telah terpengaruh dengan Aristo dan Ibnu Rusyd lebih daripada pengaruhnya pengarang-pengarang lain. Filsafat Ibnu Rusyd senantiasa berkuasa atas alam pikiran dari mulai akhir abad XII sampai akhir abad XVI.

Pengikut gereja segaja kembali kepada tulisan-tulisan Ibnu Rusyd. Tetapi mereka membuang dari ajaran-ajaran itu apa yang tidak mereka sukai menurut pendapat mereka. Kmudian setelah pembersihan itu, barulah mereka jadikan pelajaran di Universitas2dan perguruan2 tinggi di Eropa.” **)

Dalam pada itu Renan berkata : “ Filsafat Ibnu Rusyd itu adalah satu filsafat resmi yang semua para intelek di Italia berhutang budi kepadanya. Telah jelas bahwa pikiran-pikiran Ibnu Rusyd senantiasa mempunyai pengaruh diatas alam pikiran Eropa sepanjang masa empat abad lamanya. Dan ia telah meletakkan dasar azasi bagi kebangkitan Eropa “.**)



Ket : **) MM Sharif, Muslim thought, its origin and achievement, terjemahan Prof. Fuad M. Fachrudin, Alam Pikiran Islam, hal, 161.

c. Al-Ghozali ( 1058 – 1109 M )

Beliau digelari sebagai Hujjatul Islam. Al-Ghozali seorang ahli fiqih, filsuf dan ahli tasawuf. Terdapat 70 buah karanagn beliau yang menyangkut bidang fiqih, filsafat dan tassawuf yang banyak diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa Latin, Perancis, Inggris, Jerman. Filsafat Al-Ghozali lebih banyak bertentangan dengan aliran filsafat masa itu. Bukunya Tahafutul Falasifa, banyak diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa Eropa dan dipergunakan oleh kaum gereja/Kristen sebagai bahan dan resensi utama dalam mempertahankan diri dari arus gelombang filsafat Averroisme yang menguasai alam pikiran Eropa pada waktu itu.

Adapun di Timur, terutama Indonesia, sampai saat ini hampir tidak ada seorang Muslim yang terpelajar yang belum kenal dengan Ihya’Al-Ghozali ( Ihya Ulumiddin ) atau bagian-bagiannya. Alam pikiran Al-Ghozali sangat dominan mempengaruhi alam pikiran sebagian besar pemimpin umat/ulama.

d. Ibnu Khaldun ( 1332 – 1406 M )

Beliau adalah konseptor pertama historiografi dan filsafat sejarah . Ibnu Khaldun memandang sejarah tidak hanya kumpulan kisah secara kkronologis yang fakta sejarahnya sering dicemari oleh sibjektivitas dan khayalan pengarangnya. Ibnu Khaldun meneliti sejarah dengan kaidah-kaidah yang bersifat obyektif ilmiah dalam pengumpulan fakta, pengamatan fakta, pengujian dan analisa fakta serta interaction antara fakta-kakta, perilaku social/kemasayrakatan, tradisi-tradisi dan lingkungan alamiah, kemudian menyimpulkannya secara logical induktif. Muqodimah Ibnu Khaldun sangat dikenal dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Jerman dan Perancis. Terjemahan bahasa Inggris terbaru dilakukan oleh Prof Frans Rosenthal dari Yale University ( 1958 ). Muqodimah sebagai suatu introduksi lebih popular daripada judul bukunya yang panjang dan disingkat Al’ibar sebanyak tujuh jilid.

filsuf lain yang lain misalnya, Al-Kindi ( Alchenddius 873 M ), Al-Farabi ( Al Farabius 950 M ), Ibnu Maskawaih ( 1030 M ), Ibnu Al-Haitam ( Al Hazen 1039 M ), Ibnu Bajah ( Avenpace 1138 M ), MM Syarif dalam bukunya “ A History of Muslim Philosophy, book two, Cahpter LXVIII, Influence of muslim thought on the west, Wiesbaden 1966, hal 1349, dengan data-data authentic memberikan uraian dan analisa panjang lebar serta membuat resume sebagai berikut :

Pemikiran Failasuf-failasuf Muslim mempengaruhi alam pikiran barat dalam beberapa jalan/bentuk :

1. Dimulainya gerakan-gerakan kemanusiaan

2. Memperkenalkan ilmu sejarah

3. Memperkenalkan metode-metode ilmiah

4. Membantu para cendekiawan barat untuk menemukan harmonisasi antara filsafat dengan keimanan

5. Merangsang gerakan mistik barat

6. Meletakkan dasar-dasar renaissance Italy dan dalam tingkat tertentu membentuk alam pikiran barat modern sampai masa Immanuel Kant, dalam beberapa hal tertentu sampai sesudahnya.

IV. ILMU-ILMU TEKNIK, ARSITEKTUR, ASTRONOMI, KIMIA, SOSIOLOGI

Ilmu-ilmu Teknik, arsitektur, astronomi, kimia, sosiologi dan sebagainya tidak ( red : belum ) dapat dikemukakan karena memerlukan buku tersendiri yang lebih besar. Namun akan dikutipkan dari bahasan para sarjana yang berwenang.

- Stephen Briffault dalam bukunya The maaaking of Humanity, London, 1928, hal 190 mengatakan sb :

“ Walaupun pengaruh yang menentukan dari kebudayaan Islam terhadap pertumbuhan Eropa tidak hanya dapat dilacak dari satu aspek tunggal, namun ilmu pengetahuan alam dan semangat ilmiah adalah aspek yang begitu nyata dan penting pengaruhnya dalam pembentukan kekuatan, yang membentuk puncak kemampuan tertentu dari dunia modern dan menjadi sumber utama dari keunggulannya, di mana hal ini tidak berlangsung dinegeri manapun ( red : di-luar Eropa ).”

- Prof. Slamet Iman Santoso, menguraikan dalam bukunya “ Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan “ 1977 – hal 64 sbb :

“ Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam hal ilmu pengetahuan, jasa para sarjana zaman Islam adalah sebagai berikut :

1. Menterjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebar luaskannya sedemikian rupa, sehingga pengetahuan ini menjadi dasar perkembangan kemajuan di dunia barat hingga saat ini.

2. Memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu kedokteran, ilmu obat-2an, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, dan tumbuh-2an. Dalam lapangan tsb mereka mengikuti dasar pemikiran yang diwariskan oleh bangsa Yunani.

3. Menegaskan system decimal dan dasar2 aljabar. Dalam hal ini sumbangan para sarjana dari zaman Islam lebih maju daripada para pendahulunya di zaman Yunani.

Herbert A. Davies, dalam bukunya “ An Outline History of the world “ Oxford University Press, 1969, menulis sebagai berikut :

“ Mereka ( orang-2 Muslim ) mendirikan universitas-universitas besar yang selama beberapa abad melebihi apa yang dijumpai oleh Eropa Kristen. Universitas-universitas di Baghdad, Cairo dan Cordova khususnya termashur. Universitas Al-Qohiroh punya mahasiswa sebanyak 12000 orang. Perpustakaan2 besar dibangun, beberapa buah diantaranya berisi beratus ribu jilid buku yang semuanya terdaftar dan tersusun rapi. Banyak orang Kristen yang belajar pada universitas Cordova membawa ilmu dan kebudayaan kenegeri-negeri asal mereka serta pengaruh Universitas Spanyol atas universitas Oxford dan universitas2 yang mereka bangun di Italia Utara tentunya besar. Salah seorang mahasiswa Kristen yang paling termashur pada universitas Kurthubah ( Cordova ) adalah Gilbert, kemudian hari Paus Sylvester II, yang berbuat banyak untuk memperkenalkan ilmu pasti kepada Eropa. Selain itu Herbert A. Davies juga bekomentar :

“Dunia ilmu pengetahuan banyak berhutang budi kepada kaum Muslimin. Barangkali merekalah yang menemukan apa yang disebut angka-angka Arab ( system desimal ); aljabar secara practical ciptaan mereka;mereka memajuka ilmu ukur ssudut, optika dan ilmu bintang. Merekalah yang menemukan lonceng gantung ( pendulum ); dan dibidang pengobatan mereka telah mencapai kemajuan isstimewa, mereka menyelidiki ilmu faal dan ilmu kesehatan, mereka melakukan pembedahan-pembedahan tersulit yang pernah diketahui ) red : pada zaman itu );mereka telah mengetahui cara membius;serta beberapa cara mereka mengobati orang2 sakit sampai sekarang masih dipakai. Ketika di Eropa secara praktikal gereja melarang praktek pengobatan, ketika upacara agama seperti mengusir setan-setan, reka-rekaan dianggap sebagai penyembuhan bagi penyakit-penyakit, ketika tukang-tukang obat palsu dan badut-badut amat banyaknya, dikala itu kaum Muslimin telah mempunyai ilmu kedokteran yang sesungguhnya.”

Demikian gambaran umum dari semangat umat Islam ( tempo dulu, abad VII sampai abad XIV ) dibidang ilmu pengetahuan serta posisi dan peran mereka yang mendasar dalam mengembangkan peradaban manusia. Begitulan secara sekilas gambaran dari salah satu segi apa yang disebut “Zaman Keemasan Islam”. Mereka berhasil memainkan peran spektakuler tersebut karena merak melaksanakan petunjuk-petunjuk serta berpegang teguh kepada ajaran Al-Qur’an yang mereka pahami dan hayati dengan seutuhnya. Jiwa dan semangat Al-Qur’an ( beserta sunnah Rosulnya ) itu yang mereka baca dibibir, mereka baca dihati, mereka jalankan dalam action tangan dan kaki serta memenuhi alam pikiran mereka, telah mmembawa mereka maju dan memimpin peradaban manusia. ( Dikutip dari buku : “ Kedudukan Ilmu Dalam Islam “ oleh Dr. H. Muhammad Th. ).